Cari Blog Ini

Jumat, 10 Desember 2010

Ulama Lampu Dunia, Ulama Cahaya Umat

oleh Her Budiarto pada 22 November 2010 jam 23:32

Rosululloh SAW bersabda," Al'ulamaa-u mashoobihul ardli wa khulafaaul anbiya' ". Artiya :" Ulama itu lampu-lampunya bumi dan penerusnya para Nabi".

Dalam hidup di dunia kita tidak boleh lepas dari tujuan Alloh menciptakan manusia di bumi ini. Sebagaiman Alloh telah firmankan dalam Al-qur'an, " Tidak Aku ciptakan Jin dan Manusia selain hanya untuk IBADAH kepada Ku".

Kalau mau dikatakan hidup kita berada pada jalan yang benar maka seluruh umur kita hanya di-isi dengan ibadah. Kalau tidak di-isi ibadah atau selain ibadah kepada Alloh maka itulah yang dinamakan hidup yang sesat.

Hidup sesat adalah hidup yang isi umur selama hidupnya bukan untuk ibadah kepada Alloh, Tuhan semesta alam, Tuhan segala makhluk.

Kalau begitu betapa pentingnya mengetahui dengan benar apa itu ibadah?, bagaimana cara ibadah yang benar?, kepada siapa ibadah itu? Dan untuk mengetahui itu semua harus bertanya kepada para ulama pewaris para Nabi. Ya pada jaman Nabi-nabi masih hidup manusia bisa langsung belajar kepada para nabi dan rosululloh.

Nabi SAW bersabda, " Al-ilmu khozaaiu wal miftaahu assu-aalfas-aluu yarhamukumulloh"

Artinya: Ilmu itu gedung dan kuncinya itu BERTANYA, maka bertanyalah kamu semua kepada ahli ilmu (ulama) maka kamu akan dikasihi Alloh yang maha tinggi".

Ulama yang mana yang dapat dijadkan tempat untuk bertanya tentang hal yang sangat penting yaitu ibadah?

Nabi SAW bersabda," Al-'ulamaa-u amnaur rosuul man yufarriqus shulthoon"

Artinya: Ulama itu kepercayaan rosul selama ulama itu tidak bercampur dengan penguasa".

Banyak ulama yang tergiur dengan kehormatan dunia atau kenyamanan sesaat, mendukung-dukung seseorang untuk jadi penguasa atau yang sedang berkuasa atau pemilik modal, sehigga seringkali berfatwa hanya memenuhi pesanan penguasa atau pemilik modal, bahkan sekarang ulama ikut-ikutan jadi bintang iklan barang/produk industri.

Semestinya ulama menjadi cahaya umat untuk menuju jalan kebahagiaan, kesejahteraan dunia akhirat yaitu ibadah kepada Alloh, tetapi ada sebagian ulama yang tertipu dengan kesenangan dunia sesaat.

Dalam hal ini Rosulullah SAW bersabda," Wailul li-ummatii min 'ulamaais suu-i"

Artinya: Rusaknya ummatku itu dari ulama-ulama jahat" (Dari shohabat Anas/Jamius Shoghir/wawu/hal 351).

Rusaknya umat menurut rosululloh SAW karena polah tingkahnya para ulama jahat, ulama suu'i.

Ulama suu'i ini jangan di-ikuti, jangan dijadikan imam, kita jangan makmum kepadanya. Karena menyalahi perintah Alloh dalam Al-qur'an.

Perintah Alloh dalam Alqur'an," Waj'alnaa lil muttaqiina imaaman". Artinya: "Dan jadikanlah orang-orangyang taqwa (muttaqin) menjadi IMAM/pemimpin kami".(QS Al Furqon 74).

Mengapa orang yang bertaqwa patut dijadikan imam/pemimpi hidup? Karena Alloh menerangkan bahwa, "Wattaqullooha wayu'allimukulloh". Artinya: Dan bertaqwalah kamu kepada Alloh, maka Alloh mengajar langsung kepadamu".

Jadi orang yang bertakwa akan diajari langsung oleh Alloh tentang jalan hidup.

Dari itulah ulama yang bertakwalah yang mesti kita pilih untuk jadi imam dan tempat bertanya tentang jalan hidup yang mensejahterakan dunia akhirat.

Untuk kita menemukan kebahagiaan dunia akhirat maka kita mesti jadi orang yang bertakwa. Untuk belajar bertakwa mesti belajar kepada ulama yang betul-betul muttaqin.

Alloh berfirman," Alladziina Aamanuu wa kaanuu yattaquun. Lahumul busyroo fiddunyaa wal aakhiroh"

Artinya: "Orang-orang beriman dan mereka itu bertakwa niscaya mengalami KEBAHAGIAAN di dunia dan di akhirat".

Demikianlah sedikit share, pertanyaan selanjutnya adalah apakah anda sudah menemukan ulama yang anda jadikan imam anda, pemimpin jalan hidup anda untuk menjadikan hidup anda mencapai kebahagiaan hakiki.

Gunungputri, 15 Dzulhijah 1431H/ 21 Nov 2010/ Her Budiarto

Tidak ada komentar: